Dalam kesempatan kali ini, saya akan mencoba menguak makna dibalik lirik lagu dari LETTO "sandaran hati". Yang mana bukan dari sisi musicalisasi yg saya nilai, (karena saya bukan ahli music) akan tetapi saya membaca makna lirik lagu ini dari kacamata pesan spiritual, mahabbah kepada Tuhan YME.
Luar biasanya disini adalah, yg mana cak sabrang disini tidak ingin memonopoli makna dibalik isi lagunya. Beliau membebaskan kepada pendengarnya untuk memaknai isi lagunya dari sudut pandang dan pengalaman pribadi masing masing, untuk itu disini saya mencoba menguak makna lagunya menurut kacamata spiritual ketuhanan. Simak sampai selesei untuk membuka cakrawala ilmu kita akan mahabbah kepada tuhan YME
Yakinkah ku berdiri
Kata yang penting dalam kalimat tersebut adalah Yakinkah, Kata yakinkah bisa kita maknai sebagai keraguan. Karena dalam hidup yang kita tidak tahu kepastiannya, pasti kita pernah mengalami keraguan. Keragauan tentang apa yang kita tempuh, apa yang kita jalani saat ini, dan apakah semua yang kita lakukan ini benar?
Di hampa tanpa tepi
Tetapi jika semua jalan yang kita tempuh itu benar, kenapa hati tidak sepenuhnya yakin. Dan hatipun masih merasakan kehampaan, kekosongan. Bagaimana sebenarnya hidup, untuk apa dan apa yang harus dilakukan untuk mengisi kehampaan. agar hidup ini menjadi bermakna.
Bolehkah aku Mendengarmu
Kata mendengarMu mempunyai makna bahwa pertanyaan akan keraguan hati kita terjawab dengan melihat FirmanNya, karena dalam FirmanNya sudah dijelaskan tentang saran, perintah dan laranganNya. Karena Al Qur’an di turunkan sebagai pedoman hidup.
Terkubur dalam emosi Tanpa bisa bersembunyi
Kata emosi di atas bisa kita definisikan sebagai ekspresi hidup, emosi berkaitan erat dengan hati, sebab hatilah yang merasai emosi. Seperti rasa bahagia, sedih, kecewa, marah, dll. Emosi itu sendiri tidak akan bisa kita hindari, sebab itulah yang harus kita alami.
Aku dan nafasku Merindukanmu
Perjalanan hidup itu bukan tentang ruang cinta, tetapi ruang rindu. kenapa dalam lirik ini aku dan nafasku, karena Alloh lebih dekat daripada urat nadi kita.
Terpuruk ku di sini, Teraniaya sepi Dan ku tahu pasti Kau menemani, Dalam hidupku Kesendirianku
Kata Terpuruk, Teraniaya, kesendirian menggambarkan saat ketidakberdayaan manusia, saat merasakan kesepian dan butuh penghibur hati. Dan ketika tidak ada seseorangpun yang bisa menemani, Dia pun tersadar siapa sandaran hati yang sejati.
Teringat ku teringat Pada janjimu ku terikat Hanya sekejap ku berdiri Kulakukan sepenuh hati
Janjimu, janji yang maha benar, disni kita mulai teringat akan sebuah janji kebenaran, bahwa sebelum kita lahir kita sudah di beri janji oleh sang maha benar, jodoh, mati, rejeki dan jalan hidup, dan akhirnya walau sekejap ku berdiri, walau sebentar kita hidup di dunia ini, tidak terlalu lama kita hidup di dunia ini, kita akan melakukan dengan sepenuh hati , sebab itu sudah di janjikan oleh yang maha benar dan kita terikat oleh janji tersebut di dalam kehidupan di dunia ini, jadi kita paham betul, bahwa apa yang kita tempuh di dalam kehidupan, apa yang kita jalani di dalam kehidupan itu adalah kehendak Tuhan.
Peduli ku peduli Siang dan malam yang berganti
Disni yang saya tangkap dari lirik ini, siang dan malam adalah makna dari baik buruk, hitam putih kehidupan, bahagia dan sedih itu akan terus berganti di dalam hidup kita, sesaui janji Tuhan dalam hidup kita, maka kita harus mengalami hal-hal itu, mengalami siang dan malamnya kehidupan, bahagia dan sedihnya kehidupan.
Sedihku ini tak ada arti Jika kaulah sandaran hati, Kaulah sandaran hati Sandaran hati
Disni semua kesedihan tak akan ada arti jika Tunanlah sandaran hati kita, dimana kita bisa bersandar dengan merasa aman, lalu ada kalimat penegas di akhir, kaulah sandaran hati, dan disni adalah penegasan bahwa kau memang sandaran hati.
Inikah yang kau mau/ Benarkah ini jalanmu/ Hanyalah engkau yang ku tuju/ Pegang erat tanganku/ Bimbing langkah kakiku/ Aku hilang arah/ Tanpa hadirmu/ Dalam gelapnya/Malam hariku
Disni apapun yang terjadi pada diri kita, kita terima dengan apa adanya, karena Tuhanlah yang menjadi tujuan kita, lalu meminta untuk memgang erat tanganku bimbing langkah kakiku, aku hilang arah tanpa hadirmu, dalam gelapmu malam hariku.